Agama Islam yang didakwahkan oleh Rasulullah S.A.W. memberikan umat muslim harapan. Dan inilah mengapa mayoritas yang masuk Islam adalah orang-orang yang teraniaya, karena dalam Islam setiap orang sederajat di mata Allah, yang membedakan masing-masing dari mereka hanyalah amal baik dan ketaatan mereka kepada Allah. Hal ini membuat para pemimpin kaum kafir Quraisy berkata “Kami tidak bisa duduk bersama orang-orang seperti Bilal. Bagaimana mungkin Bilal sederajat dengan kita?” Abu Jahal berkata, “Bagaimana mungkin orang seperti Khubab menjadi sederajat denganku?” Walid ibn Mughira berkata “Bagaimana mungkin Sohaib Ar Rumi menjadi sederajat denganku?”
Dan Bilal R.A. masuk Islam karena Islam memberikan harapan. Dan setelah sekian lama, Umayah ibn Khaf mengetahui bahwa Bilal telah masuk Islam sehingga dia menyiksa Bilal.
Demi Allah, jika jalanan kota Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa di tempat ini Ammar dan Yasir dibunuh. Rasulullah S.A.W. menghampiri Yasir dan mengelus kepalanya, kemudian bersabda “Wahai Yasir, bersabarlah, karena tempatmu di sisi Allah adalah surga.” Jika jalanan kota Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa di tempat ini Summayah R.A. mati syahid. Jika Kentucky Fried Chicken dan McDonalds di Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa di tempat ini umat muslim diboikot selama 2 setengah tahun, sehingga mereka kadang harus memakan dedaunan untuk bertahan hidup! Jika Pearl Continentals dan Sheraton dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa disinilah Khubab dipaksa berbaring di atas kayu arang sehingga daging dan kulit punggungnya meleleh.
Jika jalanan kota Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitah kita bahwa di tempat ini Bilal diseret-seret hingga kulitnya terkelupas dari tubuhnya, kemudian mereka memukulinya dengan kayu dan menimpukinya dengan batu. Dan apa yang Bilal katakan? Dia berkata "Ahad, ahad! (Allah itu satu)." Dan di panas teriknya semenanjung Arab, mereka memaksanya berbaring, mereka memakaikan baju besi di tubuhnya sehingga dia mendidih, dan mereka menempatkan sebuah batu besar di dadanya, sehingga seakan-akan tulang rusuknya diremukkan. Kemudian mereka berkata “Bilal, keluarlah dari agamamu!” Dan Bilal menjawab “Ahad, ahad (Allah itu satu).” Mereka berkata “Bilal, berimanlah kepada Latta dan Uzza.” Tapi Bilal R.A. menjawab “Lidahku tidak bisa mengucapkan kata-kata itu.”
Dan Imam Halawi berkata bahwa Bilal mencoba meringankan penyiksaan yang menimpanya dengan manisnya tauhid. Aqad berkata “Bagaimana caranya Bilal dapat menahan siksaan yang diterimanya? Karena hati dan pikirannya tetap teguh (dalam Islam).”
Dan Bilal R.A. masuk Islam karena Islam memberikan harapan. Dan setelah sekian lama, Umayah ibn Khaf mengetahui bahwa Bilal telah masuk Islam sehingga dia menyiksa Bilal.
Demi Allah, jika jalanan kota Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa di tempat ini Ammar dan Yasir dibunuh. Rasulullah S.A.W. menghampiri Yasir dan mengelus kepalanya, kemudian bersabda “Wahai Yasir, bersabarlah, karena tempatmu di sisi Allah adalah surga.” Jika jalanan kota Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa di tempat ini Summayah R.A. mati syahid. Jika Kentucky Fried Chicken dan McDonalds di Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa di tempat ini umat muslim diboikot selama 2 setengah tahun, sehingga mereka kadang harus memakan dedaunan untuk bertahan hidup! Jika Pearl Continentals dan Sheraton dapat berbicara, mereka akan memberitahu kita bahwa disinilah Khubab dipaksa berbaring di atas kayu arang sehingga daging dan kulit punggungnya meleleh.
Jika jalanan kota Mekkah dapat berbicara, mereka akan memberitah kita bahwa di tempat ini Bilal diseret-seret hingga kulitnya terkelupas dari tubuhnya, kemudian mereka memukulinya dengan kayu dan menimpukinya dengan batu. Dan apa yang Bilal katakan? Dia berkata "Ahad, ahad! (Allah itu satu)." Dan di panas teriknya semenanjung Arab, mereka memaksanya berbaring, mereka memakaikan baju besi di tubuhnya sehingga dia mendidih, dan mereka menempatkan sebuah batu besar di dadanya, sehingga seakan-akan tulang rusuknya diremukkan. Kemudian mereka berkata “Bilal, keluarlah dari agamamu!” Dan Bilal menjawab “Ahad, ahad (Allah itu satu).” Mereka berkata “Bilal, berimanlah kepada Latta dan Uzza.” Tapi Bilal R.A. menjawab “Lidahku tidak bisa mengucapkan kata-kata itu.”
Dan Imam Halawi berkata bahwa Bilal mencoba meringankan penyiksaan yang menimpanya dengan manisnya tauhid. Aqad berkata “Bagaimana caranya Bilal dapat menahan siksaan yang diterimanya? Karena hati dan pikirannya tetap teguh (dalam Islam).”
Ayo Subscribe ke YouTube Channel Lampu Islam: youtube.com/arceuszeldfer
Ayo Like Facebook Page-nya: Lampu Islam