anakmuslimtaat - Kasus kontroversi pembatalan dakwah Ustad Solmed di Hong Kong karena kisruh soal tarif menuai komentar dari berbagai pihak. Ustaz muda itu dikabarkan menjadi dai dengan tarif tertinggi di Indonesia. Benarkah?
Menurut Sekretaris DPD FPI DKI Jakarta, Habib Novel Bamu'min, Solmed dikabarkan menerima honor Rp150 juta untuk sekali datang berdakwah.
“Sekarang sudah Rp150 juta. Terakhir saya tahu dari manajemennya sekitar Rp100 juta,” kata Novel saat dihubungiVIVAlife, Selasa, 20 Agustus 2013. Tarif itu berbeda jauh dengan tarif pendakwah lain.
“Yang jelas tarif Jawa Barat dan Jawa Tengah sekitar Rp2,5 juta sampai Rp5 juta. Dalam kota paling Rp1 juta sampai Rp1,5 juta. Itu bukan diminta, tapi mereka memang kasih segitu,” ujarnya menjelaskan.
Namun, tarif itu berlaku jika yang mengundang majelis atau forum dakwah. Untuk perusahaan bonafit, kata Novel, tarifnya berbeda. Biasanya sampai ratusan juta.
Ia menilai kasus yang mendera Solmed, justru akan menaikkan 'harga' pria bernama Soleh Mahmud tersebut. “Kalau ada perusahaan yang cari gengsi, akan mengejar Solmed. Kalau dapat, akan dipandang tinggi karena bisa membayar Solmed yang tarifnya ratusan juta,” tuturnya.
Padahal, menurutnya seorang dai diharamkan mematok tarif setiap kali berdakwah. Kegiatan itu merupakan kewajiban seorang muslim dan harus dilakukan dengan ikhlas.
Solmed sendiri tak bisa dihubungi untuk ditanya seputar tarif honornya. Namun, pria yang baru saja dari ayah ini mengaku tak mau berkomentar apapun, soal kisruh honornya di Hong Kong.
"Saya tidak akan mau wawancara lagi soal itu. Maaf, maaf banget ya.Tidak menyelesaikan masalah, malah melebarkan masalah," ujarnya saat dihubungi VIVAlife. (umi)
Sumber : http://life.viva.co.id