RAMALLAH, anakmuslimtaat — Pemimpin olahraga Palestina Jibril Rajoub mengancam mendesak Israel dihukum oleh Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) setelah negara itu menolak sejumlah tim ofisial turnamen pemuda memasuki Tepi Barat dengan alasan keamanan.
"Pada kongres FIFA berikutnya, Asosiasi Sepak Bola Palestina berencana meminta Israel dihukum sebagai respons terhadap pelanggaran-pelanggaran kepada olahraga Palestina," kata Rajoub, Kamis (16/8/2013), sebelum membuka turnamen pemuda internasional.
Petugas keamanan Israel yang menolak disebutkan namanya mengakui sejumlah tim ofisial telah dilarang memasuki Tepi Barat dengan alasan keamanan. Seperti dikutip dari Reuters, tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang alasan pelarangan tersebut. "Tidak ada pemain-pemain yang dihalangi, tetapi sejumlah ofisial yang menyertai tim ditolak masuk karena alasan-alasan keamanan," kata petugas itu.
Irak, Jordania, Uni Emirat Arab, dan tuan rumah Palestina rencananya akan memulai turnamen tersebut pada Kamis. Namun, menyusul insiden ini, kata Rajoub, turnamen ditunda selama 48 jam sembari menunggu arahan dari Konfederasi Piala Asia (AFC).
Rajoub mengatakan, terdapat lusinan ofisial yang menyertai ketiga tim, serta beberapa delegasi AFC yang ditolak visanya. Presiden Palestina yang didukung kubu Barat, Mahmoud Abbas, menguasai beberapa area di Tepi Barat, tetapi Israel secara keseluruhan menguasai militer di daerah itu dan menerapkan peraturan kunjungan yang ketat.
Pada bulan lalu, Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan bahwa ia akan membentuk "satuan kerja" untuk menyelesaikan masalah-masalah Palestina seputar larangan-larangan kunjungan ini. Rencananya, satuan kerja tersebut akan dibentuk bulan depan di Swiss.
Federasi Sepak Bola Israel mengatakan "akan membantu jika dapat memastikan para pemain yang berada di daftar yang diajukan Palestina akan diizinkan masuk, tetapi mereka tidak akan mengintervensi atau menentang pertimbangan-pertimbangan badan keamanan Israel." Menurut mereka, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah menginformasikan kepada Blatter mengenai masalah ini, ketika keduanya bertemu di Jerusalem pada bulan lalu.
Rajoub mengangkat isu atlet-atlet Palestina pada Kongres FIFA terakhir di Mauritius, Juni 2013. Saat itu dia mengancam jika masalah tersebut tak juga diselesaikan dengan memuaskan, ia meminta seluruh delegasi Kongres FIFA selanjutnya untuk mengucilkan Israel. Kongres FIFA berikutnya dijadwalkan berlangsung di Sao Paulo, Brasil, pada 10-11 Juni 2014.
Palestina telah lama geram dengan tindakan pasukan keamanan Israel yang membatasi pergerakan para atlet di antara Jalur Gaza dan Tepi Barat. Kedua teritori itu sangat diinginkan Israel menjadi bagian dari negara tersebut.
Sumber : http://bola.kompas.com