Petasan atau beberapa daerah mengenalnya dengan mercon. Sebuah bahan ledakan yang dimasukkan dalam sebuah wadah yang terdiri dari lapisan kertas. Maka bila meledak maka akan mengakibatkan berserakan kertas-kertas bekas wadah mercon ini.
Mercon ini menunjuk pada sesuatu yang dapat meledak. Tentu saja ledakannya tidak terlalu explosive seperti bom. Tapi tetap saja berbahaya. Orang mungkin memanfaatkan mercon ini untuk suaranya. Karena bunyinya cukup memekakkan telinga.
Tujuannya hanya sekedar fun tidak lebih. Atau hiburan semata yang tidak memberikan hasil apapun. Tapi di beberapa daerah, bunyi memekakkan ini untuk mengusir roh jahat. Ini diyakini di daerah Cina, dan di beberapa daerah lain seperti di Betawi. Biasanya secara umum banyak dinyalakan saat bulan puasa. Namun untuk saat tertentu biasanya dinyalakan juga saat lebaran, pernikahan, tahun baru dan sebagainya.
Kalau kita tilik sejarahnya sangat menarik, karena penemuannya tidak sengaja. Sekitar abad ke-9, seorang juru masak di negeri Cina secara tak sengaja mencampur 3 bahan bubuk hitam (black powder) yakni: garam peter atau kalium nitrat, belerang (sulfur), dan arang dari kayu (charcoal) yang berasal dari dapurnya. Ternyata campuran ketiga bahan itu mudah terbakar.
Apapun itu mercon/petasan seakan menjadi bagian dari ritual bulan puasa bahkan malam idul fitri ini, meski tidak ada tuntunan dari agama tetapi sebagai sarjana yang cerdas kita harusnya tahu mana yang lebih baik untuk dilakukan pada malam kemenangan ini....
Ya Anda cerdas...
Ya Anda cerdas...