TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti, Yudhi Lutfi, mengatakan lelaki yang menerobos jalur busway dan mengaku sebagai anak jenderaladalah mahasiwanya. Dia masih tercatat sebagai mahasiswa aktif di Jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas Trisakti dan masuk pada tahun 2010.
Dalam enam semester tersebut, lelaki yang bernama lengkap Febri Perta Pratama Suhartoni hanya mengambil 39 total satuan kredit semester (SKS). Selain itu, Indeks Prestasi Kumulatif untuk Febri adalah 1,29. "Jadi, nilai IPK berbanding lurus dengan kelakuan dia di luar kampus," ucap Yudhi bernada getir saat ditemui di kantornya pada Kamis, 1 Agustus 2013.
Dia akan segera dipanggil oleh komisi disiplin dekanat untuk melakukan klarifikasi terhadap pemberitaan Febri. Ini karena pihak kampus Trisakti juga dirugikan akibat citranya yang ikut terpuruk. "Kasus ini membuat image Universitas Trisakti sebagai tempat orang yang arogan dan sombong," kata Yudhi.
Sebelumnya, pada Selasa pagi lalu, di jalur Transjakarta Galur, Senen, Jakarta Pusat, Febri mengintimidasi petugas untuk membuka portal jalur. Dia mengaku sebagai anak jenderal dan sempat mengeluarkan kartu nama untuk menakuti petugas. (Baca juga: Setelah Anak Jenderal, Ibu-ibu Buka Portal Busway)
Kejadian tersebut direkam oleh seorang petugas Transjakarta. Gambar ketika mobil Honda Jazz Febri hendak masuk jalur Transjakarta diunggah ke media sosial Twitter oleh akun @BLUTransjakarta.
Karena inilah orang tua Febri, Devi Suhartono, yang merupakan warga Balikpapan, datang ke Jakarta. "Saya datang untuk mengklarifikasi," ujarnya, yang bekerja sebagai wiraswasta. Dia menegaskan mobil itu miliknya per Januari 2013. "Bukan punya anak jenderal," ujarnya.