Kemuliaan di Mata Allah | Ilmu Islam

Kamis, 26 Februari 2015

Kemuliaan di Mata Allah


Dalam hadist Sahih Bukhari diriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w sedang berjalan-jalan bersama para Sahabat pada suatu hari. Kemudian mereka melihat seseorang yang mempunyai kedudukan tinggi dan berpakaian mewah melintas. Rasulullah s.a.w bertanya kepada para Sahabat “Apa pendapat kalian tentang orang ini?” Mereka berkata “Jika dia berbicara, orang-orang akan mendengarkannya. Dan jika dia menjadi perantara mewakili orang lain, maka perwakilannya akan diterima. Lalu jika dia melamar siapapun untuk menikah, maka lamarannya juga pasti diterima.”

Kemudian Rasulullah s.a.w melihat orang lainnya lewat, tapi dia adalah orang yang miskin, berpakaian compang-camping, dan tentu saja tidak punya jabatan. Dan Rasulullah s.a.w bertanya “Bagaimana pendapat kalian tentang orang yang ini?” Mereka berkata “Jika dia berbicara, tidak ada yang akan mendengarkannya. Dan jika dia menjadi perantara mewakili orang lain, tidak ada yang mau menerima perwakilannya. Dan jika dia melamar siapapun untuk dinikahinya, maka lamarannya pasti ditolak.”

Rupanya Rasulullah s.a.w ingin menyampaikan suatu pelajaran. Rasulullah s.a.w bersabda “Tapi orang yang miskin tersebut lebih baik daripada seluruh bumi dipenuhi oleh orang yang kaya tadi. Bayangkanlah, seseorang yang tidak punya harta, tidak diterima masyarakat, berkedudukan rendah lebih baik daripada seluruh bumi dipenuhi orang yang berkedudukan tinggi tadi.

Jadi disini Rasulullah s.a.w mendefinisikan kembali gagasan tentang kemuliaan seseorang. Dan Rasulullah s.a.w melakukan ini dalam beberapa kesempatan. Misalnya kita tahu bahwa Ibn Mas’ud r.a adalah seorang Sahabat r.a yang mulia. Namun dia begitu pendek, tubuhnya seperti kurcaci.

Dan pada suatu hari ketika Ibn Mas’ud r.a memanjat sebuah pohon untuk mendapatkan siwak dari pohon arak, angin menerpanya ketika dia memanjat. Dan para Sahabat tertawa karena kaki Ibn Mas’ud jadi kelihatan. Rasulullah s.a.w bertanya “Kenapa kalian tertawa?” Mereka berkata “Ya Rasulullah, kakinya begitu kurus seperti dua ranting kecil.” Dan Rasulullah s.a.w bersabda “Tapi kalian tidak mengerti. Kedua kakinya pada hari kiamat akan seberat Gunung Uhud.”

Dapatkah anda membayangkan itu? Di timbangan Allah s.w.t Yang Maha Adil, kedua kakinya akan seberat Gunung Uhud. Benar-benar suatu kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t kepada Ibnu Mas’ud r.a.

Jadi ketika anda serba berkekurangan harta atau mungkin anda terlahir dalam keadaan lumpuh, janganlah berkecil hati. Anda tetap berkesempatan untuk menjadi seseorang yang mulia di mata Allah s.w.t.

Kemuliaan di Mata Allah Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

 

Top