Oleh: Adi Permana Sidik
Temen-temen yang sholeh dan sholehah, yang suka en sering ikut pengajian, pastinya udah pada tahu ya yang namanya Ghozwul Fikr, alias perang pemikiran. Kalau yang ga tahu gimana nih? Ya berarti “wajib” nih baca tulisan ini hehe…
Yapz, dalam kajian perang pemikiran ada yang namanya 3F. Apa tuh? Yaah 3F itu artinya Food, Fun, Fashion. Beberapa ustadz mengatakan 3F ini merupakan strategi musuh-musuh islam dalam mengancurkan atau menjauhkan kaum muslim dari ajaran Islam yang mulia ini. Kok bisa? Iya bisa lah friends, makanya kita-kita nih umat Islam mesti belajar dan tahu masalah yang beginian…
Di sini, tentu tidak akan dibahas secara lengkap mengenai 3F itu, cukup, satu F saja, yaitu Fashion. Hayoo cowok - cewek jangan kabur dulu sebelum baca hehehe. Alasannya, karena masalah fashion ini, terkait penampilan atau identitas seorang muslim yang tampak oleh orang lain, yang diperhatikan setiap saat. Nah, hal ini juga pastinya udah diketahui sob, oleh pihak-pihak yang tidak seneng sama Islam. Untuk itulah, mereka mencoba menanamkan paham-paham mereka melalui fashion ini. Tujuannya jelas, agar kaum muslimin di seluruh dunia ini, tetap menjadi seorang muslim, tapi cara berpakaiannya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Nah ini kan sangat bahaya sekali kan bro. So, kalau begitu bagaimana sih sebenarnya Islam itu mengatur kita kaum muslimin dalam hal berpakaian.
Fenomena Berpakaian Muslimah
Kenapa sih harus cewek dulu, kenapa gak cowok duluan yang diomongin? Yeeh terserah penulis dong mau siapa aja yang duluan siapa yang belakangan? Hehe. Becanda bro. Nah menurut Ustadz Felix Siauw, pada kenal dong sama ustadz yang menulis buku Udah Putusin Aja Deh sama Yuk, Berhijab! ini, karena eh karena cewek itu sekarang nih adalah penghuni terbesar alam jagat raya ini alias penduduk terbanyak di muka bumi, termasuk juga di Indonesia. Ada yang menyebut sekarang perbandingannya 1 : 8. Mungkin juga bisa lebih. Terus nih, lanjut beliau, karenanya cewek itu adalah beban terbesar Islam, walaupun di sisi lain cewek itu potensi terbesar bangunan Islam. Apalagi berbicara fashion nih, pastinya kalangan cewek itu adalah yang paling kena hatam dengan yang satu ini. Fashion ini sangat melekat sekali dengan yang namanya cewek. Makanya, kaum cewek ini menjadi target utama musuh Islam. Caranya gimana?
Dengan menyebarkan dan menanamkan paham melalui semua media yang ada baik lewat media cetak, elektronik, internet. lewat diskusi, seminar, workshop dan lain sebagainya. Bahwa pakaian untuk cewek itu ya “terbuka”, yang harus memperlihatkan rambut, dan anggota badan lainnya, lengan, kaki, pundak, telinga, bahkan sampai dengan paha. Diperkuat lagi dengan menampilkan sosok-sosok artis, penyanyi, dan publik figur lainnya, dalam sebuah kesempatan yang orang-orang banyak dapat menyaksikannya. Seperti dalam acara sinetron, film, iklan, infotainment, konser music, teater dan lain sebagainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu karena saking banyaknya itu.
Karena mereka ini diliat berulang-ulang oleh kaum muslim, khususnya kaum muslimah, akhirnya mulai deh kena dampaknya, orang-orang berpikir bahwa kalau ingin disebut sebagai muslimah yang tetep dianggap gaul, pakaian ya harus seperti mereka-mereka yang berpakaian terbuka itu. Gak mesti harus pake kerudung, gamis, apalagi sampai pake jilbabnya nyampe terulur ke dada dan pake kaos kaki pula. Termasuk juga nih bro, sebagian saudara-saudari muslimah kita yang sudah ingin berhijab, tetapi mungkin karena terkena pengaruh strategi musuh Islam melalui fashion ini, hijab mereka belum sesuai Syari’at Oleh karena itu, memberikan penjelasan dan memahaman secara kaffah bagaimana Islam mengatur pemeluknya berpakaian menjadi kewajiban kita semua, umat Islam. Untuk mengetahui jawabannya, yuk dilanjutkan bacaannya hehe. [PurWD/voa-islam.com]
Sumber : http://m.voa-islam.com