Pengusaha Yudi Setiawan membeberkan penggelontoran uang Rp1 miliar guna membiayai kunjungan Fraksi PKS ke Istanbul, Turki. Namun, Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq membantahnya.
Yudi mengungkap soal ongkos Fraksi PKS ke Turki Rp1 miliar, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta untuk terdakwa Ahmad Fathanah, dalam perkara suap impor daging sapi, Kamis (03/10). Selain ongkos, Yudi juga mengaku memberikan THR ke sejumlah staf DPP PKS sebesar Rp2 miliar.
Terkait hal ini, Mahfudz menuding Yudi telah mengarang cerita. Dia mengatakan, pada Idul Fitri tahun lalu, THR ke sejumlah staf DPP PKS bersumber dari uang patungan para petinggi partai. Pengakuan Yudi, kata Mahfudz, tidak masuk akal.
“Saya ini pengurus DPP, tapi saya enggak dapat apa-apa. Malah saya diminta membantu berikan THR untuk staf-staf (PKS) pakai uang saya,” kata Mahfudz, saat dihubungi, Jumat (04/10).
Begitu pula soal ongkos ke Turki Rp1 miliar, Mahfudz memastikan keterangan itu terlalu mengada-ada.
Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid juga mengatakan hal senada. “Itu kapan? Saya ini baru jadi ketua fraksi Oktober 2012. Enggak ada itu uang dari Yudi, apalagi untuk ke Istanbul,” tegasnya.
Untuk diketahui, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin, Direktur PT Citra Inti Parmindo dan PT Citra Terang Abadi Yudi Setiawan mengaku pernah memberikan uang sebesar Rp1 miliar, untuk biaya kunjungan kerja anggota DPR Fraksi PKS ke Istanbul, Turki pada 2012.
Selanjutnya, uang sebesar Rp2 Miliar untuk THR pengurus DPP PKS, yang diberikan pada 24 Agustus 2012. Yudi menuturkan, uang sebesar Rp2 miliar diambil langsung oleh Ahmad Fathanah dari apartemennya. Saat itu, mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menunggu di lobi apartemen.
Yudi juga merinci sejumlah uang lainnya yang diberikannya pada Fathanah maupun Luthfi. Dia mengaku pernah memberikan cek sebesar Rp500 juta untuk Pilgub Jabar. Cek itu diserahkannya langsung pada Luthfi di Lapangan Tembak Senayan. Kemudian uang Rp450 juta diberikan kepada Luthfi. Menurut Yudi, uang itu untuk Hidayat Nur Wahid yang mencalonkan diri dalam Pilgub DKI Jakarta. Namun, Hidayat membantah pernah menerima uang dari Yudi Setiawan. Sebagai kandidat dalam Pilgub DKI, dia merasa tak pernah mengelola uang apapun terkait pilgub tersebut.
Yudi saat ini terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan alat peraga dan sarana penunjang pendidikan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan dan kasus dugaan korupsi Bank Jabar Banten (BJB). Adapun, Fathanah dan Luthfi didakwa menerima pemberian hadiah atau janji dari Juard Effendi dan Arya Effendi (Direktur PT Indoguna Utama) untuk pengurusan kuota impor daging sapi sebesar Rp1,3 miliar. Luthfi dan Fathanah juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang.
Sumber: beritamedia
