Aku melihat semua yang tidak pas dalam diriku. Aku melihatnya meminta banyak hal kepada Allah Azza wa Jalla, tapi lupa akan dosa-dosaku. Aku pun langsung menghardiknya,” Hai jiwa yang jahat, apakah makhluk sepertimu masih layak berbicara? Jika ia memang pantas berbicara, ia seyogyanya cuma membuka mulutnya untuk meminta maaf saja."
"Kalau begitu, dari mana saya mesti meminta semua hal yang saya perlukan?” tanyanya padaku.
Aku langsung memotong pembicaraannya, ”Aku tidak mencegahmu meminta apa-apa yang kamu butuhkan. Aku hanya mengatakan: Sungguh-sungguhlah dalam bertaubat, lalu mintalah. Jangan meminta banyak permintaan tapi Anda melupakan dosa-dosa anda yang memaksa Anda menundukkan kepala. Jika Anda telah berkonsentrasi memperbaiki kesalahan-kesalahan Anda di masa lalu, secara otomatis Anda akan didatangi apa-apa yang anda inginkan, seperti telah di sebutkan dalam sebuah hadis, “Orang yang lupa meminta kepada-Ku karena sibuk mengingat-Ku pasti akan Aku beri hal terbaik yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta." (Hadis riwayat at Tirmidzi no. 2926 dan ad Darmi 2/441 dari hadis Abu Said radhiyallahu’anhu).
Suatu hari Bisyr al Hafi rahimahullah mengangkat tangannya untuk meminta sesuatu, tiba-tiba ia menariknya kembali seraya mengatakan, “ Orang sepertiku tidak boleh meminta selagi dosa- dosaku masih menjadi penghalang untukku. Tindakan seperti dilakukan Bisyr al Hafi rahimahullah di atas cuma boleh dikerjakan orang sepertinya, karena pengetahuannya tentang Allah Azza Wa Jalla sudah demikian kuat. Saat berdo'a dia seperti diajak bicara lalu ia pun malu karena kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya. Berbeda dengan orang-orang yang lalai, doa mereka tidak menyentuh hati mereka.
Pahamilah apa yang sudah kusebutkan dan bersungguh-sungguh seperti yang dilakukan saat meminta kebaikan dunia. Pahamilah kondisimu, karena engkau benar-benar telah berada di ambang kehancuran akibat keteledoran dan kelalaianmu. Jadikalanlah kesedihan memikirkan kesalahan-kesalahanmu sebagai penghalang engkau berdoa.
Hasan Bashri rahimahullah punya rasa takut yang luar biasa kepada Allah. Saat seorang menanyainya tentang masalah ini ia menjawab,” Apa yang membuatku yakin bahwa Allah tak mengetahui dosa yang pernah kuperbuat, lalu dia pun berfirman, 'Menjauhlah, Aku tak mengampuni dosa-dosamu!' (kisah ini diriwayatkan dalam A-zuhd, halalman 341)
Disadur dari buku karangan Ibnu Al Jauzi, Nasihat Bijak Penyegar Iman. Dipublikasikan ulang oleh eramuslim