Sebanyak 21 PSK dan 7 pasangan mesum ditangkap oleh petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP kota Bandung, dalam sebuah razia penyakit masyarakat (Pekat) di eks lokalisasi Saritem, Bandung, pada Jumat (13/06/2014), seperti yang dilaporkan oleh berbagai media lokal di Bandung. Saritem merupakan tempat lokalisasi yang sebenarnya sudah ditutup oleh Pemkot Bandung tahun 2008 lalu.
Munculnya kembali aktivitas terlarang di lokalisasi Sarietem ini, mendapat tanggapan dari Ustadz Syarief Hidayatullah pengurus Ormas Islam Pemuda Persis Jawa Barat. Ustadz Syarief mengatakan sebenarnya untuk kasus Saritem berada di bawah wewenang wali kota Bandung untuk mengatur dan membubarkannya.
“Jika Pak Emil (Sapaan Akrab Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil – red) mau serius membubarkan semua praktek prostitusi di sana (Saritem – red) maka itu sangat mudah” katanya kepada voa islam melalui pesan pendeknya pada Sabtu (14/06/2014).
Ustadz Syarief juga menuturkan bahwa pihaknya dari Ormas Islam bisa diajak kerja sama untuk rehabilitasi lokalisasi tersebut dengan mengoptimalkan peranan (pesantren) Darul Taubah yang agaknya kurang optimal.
“Jadi, hemat kami persoalan tersebut (praktek prostitusi Saritem) kembali kepada kebijakan publik dari Walikota Bandung agar tidak terjadi anarkisme dari kaum muda muslim yang sudah gerah melihat mereka (PSK)” pungkasnya.
Sementara itu, Ustadz Agung perwakilan Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat, memberikan tanggapannya terkait “hidup”nya kembali praktek haram prostitusi di Saritem Bandung. Ia mengatakan memang maksiat tidak akan hilang sampai kiamat, tapi FPI sudah ikhtiar merubah lokalisasi (Saritem) jadi pesantren.
“Hasilnya kita serahkan kepada Alloh SWT, bukan sepenuhnya tugas FPI tapi semua orang yang beragama Islam dan domisili kota Bandung...pada kemana???” ujarnya melalui pesan kepada voa islam, Sabtu (14/06/2014).
Ustadz Agung juga mengatakan melalui pesan pendeknya bahwa DPD FPI Jabar akan melakukan ta’ruf dan audiensi tentang “bebas maksiat di bulan Ramadhan” bersama Gubernur Jabar dan jajarannya pada hari Jum’at, 20 Juni 2014, ba’da shalat Jum’at.
Sedangkan Ketua Ormas Gerakan Pagar Aqidah Jabar, Ustadz Suryana Nurfatwa, menyatakan sikapnya atas munculnya kembali praktik haram prostitusi di Saritem Bandung.
“Lokalisasi di Saritem atau di manapun harus ditutup paten baik bulan Ramadhan atau bulan-bulan lainnya” ujarnya melalui sms kepada voa islam, Sabtu (14/06/2014).
Soal munculnya kembali praktik haram prostitusi di Saritem, yang tahun 2008 lalu sudah ditutup oleh Pemkot Bandung, tim voa islam juga mencoba meminta tanggapan dari Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial melalui sms. Namun, sampai berita ini ditulis, Oded M. Danial yang merupakan kader dari partai PKS ini, belum memberikan jawaban. [PurWD/Adi/voa-islam.com]
* Gambar: PSK Saritem saat berada didalam mobil Dalmas usai dirazia petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP, Jumat, (13/6/2014) sore. [adm/kompas]
Sumber : http://m.voa-islam.com/news/indonesiana/2014/06/15/30937/saritem-mulai-'hidupkembalialarm-buat-wali-kota-bandung/