Ada sebagian Muslim yang berkata “Tentu saja aku tidak mau masuk Jahannam (neraka) selamanya. Tapi kalau cuma beberapa hari masuk neraka tidak apa-apa. Setelah itu, kita akan masuk surga selamanya. Jadi kita mungkin bisa melakukan yang haram asal jangan terlalu sering.”
Jadi kemudian mereka masuk neraka selama beberapa lama waktunya, dan kemudian mereka akan masuk ke Jannah (surga). Apa masalahnya? Orang-orang seperti itu bukanlah hamba-hamba yang dicintai Allah. Hamba-hamba yang dicintai Allah adalah orang-orang yang spesial bagi Allah, mereka yang berkata “Ya Allah, aku tidak ingin masuk ke dalam Jahannam (neraka), tidak sehari pun, tidak semenit, bahkan tidak sedetik pun. Aku tidak ingin Jahannam (neraka) sama sekali.”
Ada sebuah ayat dalam surat Al-Anbiyya, yang menjelaskan siksaan paling kecil di Jahannam (neraka). Seberapa ringannya itu? Orang-orang yang masuk neraka itu belum merasakan apinya, dia hanya merasakan hawanya saja. Jika ada api maka ada gelombang panasnya. Gelombang panas itu disebut lafha. Tapi ayatnya tidak menyebutkan lafha, melainkan menyebutnya nafha, yang berarti itu adalah hawa sejuk (bukan hawa panas). Kata nafha digunakan ketika seseorang menutup pintu, dan sebagian hawa panas masuk seiring kita menutup pintunya. Udara yang masuk atau keluar itu adalah nafha. Allah s.w.t berfirman “Mereka akan merasakan nafha (hawa)...”
Dan bukan di dalam neraka melainkan mereka merasakannya di luar neraka. Mereka bahkan belum masuk ke dalamnya. Mereka belum merasakan api neraka, mereka cuma disentuh oleh hawanya. Dan hawa itu cuma menyentuh mereka sedikit saja selama satu atau dua detik. Dan hawa panas itu tidak berupa hembusan besar melainkan cuma tiupan kecil.
Jadi bahkan pintu nerakanya baru terbuka sedikit dan hawa panasnya keluar, dan mereka merasakannya di kulit hanya untuk satu atau dua detik. Hanya inilah siksaan yang dialami mereka, belum yang lainnya, dan mereka belum masuk neraka. Itulah arti dari kata nafha.
Dan mereka bersumpah “AKU BELUM PERNAH MERASAKAN SIKSAAN YANG BEGITU PEDIH SEUMUR HIDUPKU. AKU PASTI BERADA DALAM BAGIAN NERAKA YANG TERBURUK.”
Rasulullah s.a.w menjelaskan bahwa Wayl adalah bagian neraka yang terburuk, begitu menakutkan sampai-sampai neraka sendiri takut padanya. Neraka Jahannam takut akan Wayl. Dan mereka berkata “Aku pasti berada di dalam Wayl”, padahal mereka bahkan belum masuk ke dalam neraka.
Orang-orang beriman yang mengikuti Quran memahami bahwa mereka tidak mau berada di neraka baik sebentar ataupun lama. Kita tidak boleh memiliki mentalitas Bani Israel yang berkata: “Kalau cuma beberapa hari kami bisa tahan. Kami sudah biasa di udara panas.’” Namun bagi orang-orang yang ingin dicintai Allah, mereka akan berdo’a kepada Allah “Ya Allah, aku tidak ingin Jahannam (neraka) sama sekali.”
Terakhir mari kita dengarkan firman Allah s.w.t mengenai siksa neraka yang pedih. Allah s.w.t berfirman:
“Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar". Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Qs. Al-Mulk[67]: 7-11)
YouTube Channel: youtube.com/c/anakmuslimtaat