Ibnu Basykawaal (w. 578 H) saat menyebutkan biografi ‘Abdurrahmaan bin Muhammad bin ‘Iisaa bin ‘Abdirrahmaan, Abu Zaid – terkenal dengan nama Ibnul-Hasysyaa’ – (w. 473 H), membawakan satu riwayat musalsal[1] sebagai berikut :
وقرأت بخط أبي الحسن بن الإلبيري المقرئ قال: سألت القاضي أبا زيد عن سنه؟ فقال لا أعرفك بسني، لأني سألت أبا عبد الله محمد بن منصور التستري عن سنه فقال ليس من المروة أن أخبرك بسني، فإني سألت شيخي عبد الله بن عبد الوهاب الأصبهاني عن سنه فقال ليس من المروة أن أخبرك بسني، فإني سألت شيخي أحمد بن إبراهيم بن الصحاب عن سنه.فقال ليس من المروة أن أخبرك بسني، فإني سألت المزني عن سنه فقال ليس من المروة أن أخبرك بسني، فإني سألت الشافعي عن سنه.فقال ليس من المروة أن أخبرك بسني، فإني سألت مالك بن أنس عن سنه.فقال لي ليس من المروة أن أخبرك بسني. إذا أخبر الرجل عن سنه، إن كان كبيرا استهرم، وإن كان صغيرا استحقر
"Aku pernah membaca tulisan Abul-Hasan bin Al-Ilbiiriy Al-Muqri', ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Al-Qaadliy Abu Zaid tentang usianya, lalu ia berkata : Aku tidak akan memberitahumu tentang usiaku, karena aku pernah bertanya kepada Abu 'Abdillah Muhammad bin Manshuur At-Tusturiy tentang usianya, lalu ia berkata : Bukan termasuk muru'ah aku memberitahumu tentang usiaku, karena aku pernah bertanya kepada guruku 'Abdullah bin 'Abdil-Wahhaab Al-Ashbahaaniy tentang usianya, lalu ia berkata : Bukan termasuk muru'ahaku memberitahumu tentang usiaku, karena aku pernah bertanya kepada guruku Ahmad bin Ibraahiim Ash-Shahhaab tentang usianya, lalu ia berkata : Bukan termasuk muru'ah aku memberitahumu tentang usiaku, karena aku pernah bertanya kepada Al-Muzaniy tentang usianya, lalu ia berkata : Bukan termasuk muru'ahaku memberitahumu tentang usiaku, karena aku pernah bertanya kepada Asy-Syaafi'iy tentang usianya, lalu ia berkata : Bukan termasuk muru'ahaku memberitahumu tentang usiaku, karena aku pernah bertanya kepada Maalik bin Anas tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : Bukan termasuk muru'ah aku memberitahumu tentang usiaku. Jika seseorang memberitahukan tentang usianya, maka jika usianya telah tua (bisa jadi) akan dilecehkan. Namun jika usianya masih muda (bisa jadi) akan diremehkan" [Ash-Shilah, hal. 503-504, no. 734, tahqiiq : Ibraahiim Al-Abyaariy].
Ada riwayat musalsal lain yang senada :
حَدَّثَنَا أَبُو الْقَاسِمِ بْنُ الطُّوسِيِّ، وَسَأَلْتُهُ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، قَالَ: حَدَّثَنَا تَاجُ الإِسْلامِ، وَسَأَلْتُهُ عَنْ سِنِّهِ؟ قَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، قَالَ: حَدَّثَنَا الطُّرَيْثِيثِيُّ، وَسَأَلْتُهُ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، قثنا الْقَاضِي هَنَّادُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ رَحِمَهُ اللَّهُ، وَسَأَلْتُهُ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، قَالَ: سَأَلْتُ أَبَا الْفَضْلِ مُحَمَّدَ بْنَ أَحْمَدَ الْجَارُودِيَّ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، فَإِنِّي سَأَلْتُ أَبَا بَكْرٍ مُحَمَّدَ بْنَ عَدِيِّ بْنِ زَحْرٍ الْمِنْقَرِيَّ الْبَصْرِيَّ عَنْ سِنِّهِ، فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، فَإِنِّي سَأَلْتُ أَبَا أَيُّوبَ الرِّيَاسِيَّ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، فَإِنِّي سَأَلْتُ أَبَا إِسْمَاعِيلَ التِّرْمِذِيَّ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، فَإِنِّي سَأَلْتُ الشَّافِعِيَّ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، فَإِّنِي سَأَلْتُ مَالِكَ بْنَ أَنَسٍ عَنْ سِنِّهِ؟ فَقَالَ لِي: أَقْبِلْ عَلَى شَأْنِكَ، ثُمَّ قَالَ: لَيْسَ مِنَ الْمُرُوءَةِ أَنْ يُخْبِرَ الرَّجُلُ بِسِنِّهِ
Telah menceritakan kepada kami Abul-Qaasim bin Ath-Thuusiy, dan aku bertanya kepadanya tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : "Pikirkanlah urusanmu sendiri", lalu ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Taajul-Islaam dan aku bertanya kepadanya tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : "Pikirkanlah urusanmu sendiri", lalu ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Ath-Thuraitsiitsiy, dan aku bertanya kepadanya tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : "Pikirkanlah urusanmu sendiri", lalu ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Al-Qaadliy Hannaad bin Ibraahiim rahimahullahdan aku bertanya kepadanya tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : "Pikirkanlah urusanmu sendiri", lalu ia berkata : Aku pernah bertanya kepada Abul-Fadhl Muhammad bin Ahmad Al-Jaaruudiy tentang usianya, lalu ia berkata : Pikirkanlah urusanmu sendiri, karena aku pernah bertanya kepada Abu Bakr Muhammad bin 'Adiy bin Zahr Al-Minqariy Al-Mishriy tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : Pikirkanlah urusanmu sendiri, karena aku pernah bertanya kepada Abu Ayyuub Ar-Riyaasiy tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : Pikirkanlah urusanmu sendiri, karena aku pernah bertanya kepada Abu Ismaa'iil At-Tirmidziy tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : Pikirkanlah urusanmu sendiri, karena aku pernah kepada Asy-Syaafi'iy tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : Pikirkanlah urusanmu sendiri, karena aku pernah kepada Maalik bin Anas tentang usianya, lalu ia berkata kepadaku : "Pikirkanlah urusanmu sendiri". Kemudian ia berkata : "Bukan termasuk muru'ah seseorang memberitahukan tentang usianya" [Ahaadiitsun Musalsalaatoleh Ath-Thuraitsitsiy no. 5].
Diriwayatkan juga oleh Ibnul-Jauziy[2]dalam Al-Muntadham no. 123 dari jalan Al-Qaadliy Hannaad bin Ibraahiim An-Nasafiy.
Tapi jangan dipahami bahwa jika ada orang yang bertanya tentang usia kita lalu kita bungkam selamanya. Jawaban di atas hanya diberikan pada orang yang kita merasa khawatir akan dilecehkan atau diremehkan jika kita memberitahukan usia kita sebenarnya, atau beberapa alasan lain yang dapat diterima. Riwayat yang banyak ternukil dari salaf adalah mereka memberitahukan usia mereka ketika ditanya oleh orang yang dipercaya. Misalnya :
قَالَ: وَسَمِعْتُ أَبَا مُسْهِرٍ، يَسْأَلُ يَحْيَى بْنَ مُعِينٍ فِي سَنَةِ أَرْبَعَ عَشْرَةَ وَمِائَتَيْنِ عَنْ سِنِّهِ، فَقَالَ: أَنَا ابْنُ سِتٍّ وَخَمْسِينَ سَنَةً، فَسَمِعْتُ أَبَا مُسْهِرٍ، قَالَ لَهُ: فَمَنْ أَسَنُّ: أَنْتَ، أَوْ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ؟ قَالَ: أَنَا "
Abu Zur'ah berkata : Aku mendengar Abu Mus-hir bertanya kepada Yahyaa bin Ma'iin tentang usianya pada tahun 214 H, lalu ia menjawab : "Aku berusia 56 tahun". Dan aku mendengar Abu Mus-hir berkata kepadanya : "Siapakah yang lebih tua, engkau ataukah Ahmad bin hanbal ?". Ibnu Ma'iin menjawab : "Aku lebih tua" [Diriwayatkan oleh Abu Zur’ah dalam At-Taariikh no. 557; shahih].
أَخْبَرَنَا أَبُو الْحَسَنِ مُحَمَّدُ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْفَضْلِ الْقَطَّانُ بِبَغْدَادَ، أنا أَبُو عَمْرٍو عُثْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ السَّمَّاكِ، ثنا أَبُو قِلابَةَ، حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ سَنَةَ سِتَّ عَشْرَةَ وَمِائَتَيْنِ، وَقُلْتُ لَهُ: كَمْ سِنُّكَ يَا أَبَا عَبْدِ اللَّهِ؟ قَالَ: أَرْبَعٌ وَخَمْسُونَ أَوْ خَمْسٌ وَخَمْسُونَ
Telah mengkhabarkan kepada kami Abul-Hasan Muhammad bin Al-Husain bin Muhammad bin Al-Fadhl Al-Qaththaan di Baghdaad : Telah memberitakan kepada kami Abu ‘Amru ‘Utsmaan bin Ahmad bin As-Sammaak : Telah menceritakan kepada kami Abu Qilaabah : Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Hanbal pada tahun 216 H. Aku (Abu Qilaabah) berkata kepadanya : “Berapakah usiamu wahai Abu ‘Abdillah ?”. Ia menjawab : “Limapuluh empat (54) atau limapuluh lima (55) tahun” [Diriwayatkan oleh Al-Baihaqiy dalam Al-Kubraa, 1/253; shahih].
Semoga bermanfaat.
[anakmuslimtaat’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor – 21051434/02042013 – 16:49].
[1] Riwayat musalsal adalah riwayat yang perawi dalam sanadnya yang secara berturut-turut ikut serta pada sifat atau keadaannya [At-Tadzkirah fii ‘Uluumil-Hadiits oleh Ibnul-Mulaqqin, hal. 19, tahqiq : ‘Aliy Al-Halabiy].
وكنا نسأله عن مولده فقال: أقبلوا على شأنكم، فأني سألت القاضي أبا المظفر هناد بن إبراهيم النسفي عن سنه فقال: أقبل على شأنك، فأني سألت أبا الفضل محمد بن أحمد الجارودي عن سنه فقال لي: أقبل على شأنك، فأني سألت أبا بكر محمد بن علي بن زحر المنقري عن سنه فقال: أقبل على شأنك، فاني سألت أبا أيوب الهاشمي عن سنه فقال لي: أقبل على شأنك، فإني سألت أبا إِسْمَاعِيل الترمذي عن سنه فقال لي: أقبل على شأنك، فإني سألت البويطي عن سنه فقال لي: أقبل على شأنك، فإني سألت الشافعي عن سنه فقال لي: أقبل على شأنك، فإني سألت مالك بن أنس عن سنه فقال لي: أقبل على شأنك ثم قال لي ليس من المروءة أن يخبر الرجل عن سنه قال لنا شيخنا محمد بن عبد الباقي: ووجدت في طريق آخر قيل له قال لأنه إن كان صغيرا استحقروه، وإن كان كبيرا استهرموه