Membicarakan keanehan Syi’ah Raafidlah seakan-akan tidak ada habisnya. Telah berlalu artikel di blog ini bagaimana keledai bisa menjadi perawi hadits.[1]Kali ini, ada yang tak kalah menariknya.
Dalam kitab referensi Syi’ah Raafidlah yeng membahas tentang rijaal : Muntahaa Al-Maqaal fii Ahwaalir-Rijaal (5/96-97), disebutkan demikian :
٢١٤٢ - عمارة بن زيد
أبو زيد الخيواني (٥) الهمداني ، لا يعرف من أمره غير هذا ، ذكر الحسين بن عبيد الله أنّه سمع بعض أصحابنا يقول : سئل عبد الله بن محمّد البلوى : من عمارة بن زيد هذا الذي حدّثك؟ قال : رجل نزل من السماء حدّثني ثمّ عرج ، جش
“2142 – ‘Umaarah bin Zaid.
Abu Zaid Al-Khaiwaaniy Al-Hamdaaniy. Tidak diketahui tentang perihal dirinya selain ini. Al-Husain bin ‘Ubaidillah menyebutkan bahwasannya ia mendengar sebagian shahabat kami. Al-Husain berkata : ‘Abdullah bin Muhammad Al-Balawiy pernah ditanya tentang ‘Umaarah bin Zaid ini yang telah menceritakan hadits kepadamu. Ia (‘Abdullah) menjawab : “Seorang laki-laki yang turun dari langit yang telah menceritakan hadits kepadaku, lalu kembali naik (ke langit)” – dari kitab Rijaal An-Najasyiy[2]” [selesai – lihat : http://rafed.net/booklib/view.php?type=c_fbook&b_id=538&page=96].
Saya menjadi berpikir keras, siapakah gerangan laki-laki yang turun dari langit meriwayatkan hadits, lalu naik lagi ?. Manusia ? tidak mungkin. Barangkali ia seorang Alien yang turun dari piring terbang – seperti komik/film fiksi buatan orang Barat.
Siapapun dia, saya rasa orang-orang Syi’ah Raafidlah cukup kreatif membuat karakter rijaal dalam kitab-kitab mereka.
Wallaahul-musta’aan.
[anakmuslimtaat’ – perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor - 13061434/22042013 – 21:25].